Catatan Kecil Pengajian Umum Dalam Rangka Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW Bersama : Habib Hasanain bin Muhammad bin Yahya
Selasa, 01 November 2022
Dengan khidmat, dalam membuka pengajian ini beliau mengulas kembali penggalan ayat yang telah dibacakan oleh Ustadz Abdul Hadi sebagai Qori’, pada Surat Al-Ahzab Ayat 21. Di dalamnya menjelaskan tentang suri tauladan Nabi Muhammad SAW. Yaitu bagi orang-orang yang mengharap rahmat-Nya, Orang yang percaya di hari akhir, dan dzikir sebagai pengingat serta membaca sholawat.
Pada ayat tersebut, kita dituntun untuk belajar menjadi orang yang baik atau bagus, diantaranya dengan dzikir kepada Alloh, mambaca maulid dan sebagainya. Kemudian, diantara salah satu upaya kita, ikhtiar kita, yang ingin diakui umat kanjeng nabi Muhammad, yaitu dengan cara mencintai Nabi Muhammad SAW.
Dapat diakui, kita sebagai umat Nabi Muhammad yaitu Umat yang mudah terhadap keyakinan. Dalam hal ini beliau menyampaikan:
“Tidak ada satu umat yang dikasih keyakinan lebih utama, daripada ummatnya kanjeng Nabi Muhammad SAW.”
Hal tersebut dibuktikan dengan kecintaan kita terhadap Nabi Muhammad SAW, walaupun secara jasmani belum pernah bertemu, bahkan di mimpi pun sepertinya belum pernah. Namun, ketika kita ditanya “Apakah kita cinta kepada Nabi Muhammad? Pasti menjawab Cinta”.
Darimana datangnya cinta kita terhadap Nabi Muhammad SAW?
Demikianlah kenyataannya, perasaan cinta itu tidak mesti bersua. Sebab, banyak pula yang bertemu dengan Nabi tapi nyatanya tidak cinta, seperti Abu Jahal, Abu Lahab, dan lain sebagainya.
Datangnya perasaan cinta kita kepada Kanjeng Nabi Muhammad adalah dari Allah SWT, karena cinta itu bagian dari iman. Bagus atau tidaknya iman kita kepada Allah, dapat diukur dengan kadar kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW. Dan InsyaAllah semoga kita semua termasuk orang yang sedang belajar demen atau cinta kepada baginda Nabi Muhammad SAW.
Ghoni Mohamad